PENGERTIAN
AKUNTANSI KOMPARATIF
Akuntansi komparatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
ISTILH
STANDAR AKUNTANSI DAN PENENTUAN STANDAR
Standar akuntansi dapat dikatakan
sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan
resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang
dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya terdiri dari:
- deskripsi tentang masalah yang dihadapi
- diskusi logis atau cara memecahkan masalah
- terkait dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
Penentuan standar merupakan
pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu
dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi
secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
- kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
- informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.
- Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
- representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
- economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Dua pendekatan yang dapat
digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah:
1. Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi
bahwa informasi akuntansi merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau
jasa yang lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan
permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk
menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima
informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang
dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
2. Pendekatan regulasi
SISTEM
AKUNTANSI DI NEGARA MAJU
1. Sistem Akuntansi Nasional – RR Cina
Di RRC negara mengendalikan kepemilikan,
sehingga hak menggunakan dan mendistribusikan alat produk-si berlaku secara
kaku. Perekonomian Cina disebut perekonomian hibrid (campuran), karena
orientasi kendali pemerintah dan swasta berjalan bersama.
2. Sistem Akuntansi Nasional – Republik
Ceko
Akuntansi di Ceko telah berubah
beberapa kali pada abad ke-20. Akuntansi dianggap tidak terlalu penting,
sehingga L/K tidak diaudit secara independen. Perkembangan Akuntansi condong ke
dunia barat.
3. Sistem Akuntansi Nasional – Taiwan
Taiwan memiliki beberapa industri
strategis yang kepemilikannya oleh negara, tetapi sekarang pemerintah
perlahan-lahan melakukan privatisasi. Banyak perusahaan dimiliki oleh keluarga
pengendali, tetapi kapitalisasi oleh Bursa Efek sangat besar.
4. Sistem Akuntansi Nasional – Meksiko
Bursa efek Meksiko memang
terbesar ke-3 di Amerika Latin, tetapi banyak perusahaan lebih menyukai hutang.
Walaupun banyak perusahaan dikontrol
oleh keluarga, tetapi Meksiko berkomitmen terhadap IAS/IFRS.
5. Sistem Akuntansi di Perancis
Perancis merupakan pendukung
utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama
pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi :
1. tujuan dan prinsip akuntansi seta
pelaporan keuangan
2. definisi aktiva, kewajiban, ekuitas
pemegang saham, pendapatan dan beban
3. aturan pengakuan dan penilaian
4. daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
5. contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Lima organisai utama yang
terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
1. Counseil National de la Comptabilite atac CNC
(Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglemetation Comptable or
CRC (Komite Regulasi Akntansi)
3. Autorite des Marches Financiers or AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan
Akuntansi Publik )
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix
Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan
auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang
menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di
Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki
hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili
Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus
melaporkan berikut ini :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh
perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang
melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka
dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan
sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis
adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail
yang meliputi hal-hal berikut :
1. Penjelasan mengenai aturan pengukuran
yang diberlakukan
2. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam
mata uang asing
3. Laporan perubahan aktiva tetap dan
depresiasi
4. Detail provisi
5. Detail revaluasi yang dilakukan
6. Analisis piutang dan utang sesuai masa
jatuh tempo
7. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan
saham
8. Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca
kerja lainnya
9. Detail pengaruh pajak terhadap laporan
keuangan
10. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis pendapatan menurut aktivitas dan
geografis
Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan
yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih
besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase
method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode
penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi.
Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun
tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak
perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk
usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada
perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara
signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan
kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam
metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam
ekuitas.
6. Sistem Skuntansi di Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni
Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh
negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang
keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui
Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember
1985.
Karakteristik fundamental ketiga
dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan
keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status
mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus
mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami
di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan
transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta
yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
2. Memberikan nasihat kepada Kementrian
Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3. Mewakili Jerman dalam organisasi
akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem penerapan standar
akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada
di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB
adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan\
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan
dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode
revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam
penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang
tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak
lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di
atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut
dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus
berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.
7. Sistem Akuntansi di Jepang
Akuntansi dan Pelaporan keuangan
di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional,
untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha
dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas
saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain.
Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang
meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu, ini sedang
dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk
mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan
yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya
evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi
didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial, Undang-undang pasar
modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur
oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi
akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus
memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur
oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan
diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS
setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut
Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
2. Laporan Laba rugi
3. Laporan Usaha
4. Proposal atas Penentuan Penggunaan
(apropriasi) Laba ditahan
5. Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan
sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-undang pasar
modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum
komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan
perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang
mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun
perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya
prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan
dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan
kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya
digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan
untuk mencatat usaha patungan.
8. Sistem Akuntansi di Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki
beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan
pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona
yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda bersedia untuk
mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung
pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan
pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat
diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal
sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan,
Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut
juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif)
(yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981).
Dewan pelaporan Tahunan
mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan
diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga
kelompok yang berbeda :
1. Penyusunan laporan keuangan (perusahaan)
2. Pengguna laporan keuangan (perwakilan
serikat buruh dan analis keuangan)
3. Auditor laporan keuangan (institut
Akuntansi Terdaftar Belanda atau NivRA)
Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan
Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa
Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima.
Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan-catatan
4. Laporan Direksi
5. Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Metode yang digunakan adalah
metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi dengan
nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam
pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilaii
kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan
langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini
antara lain :
1. Kerugian akibat bencana yang tidak
mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
2. Kerugian akibat nasionalisasi atau
sejenis penyitaan lainnya
3. Onsekuensi akibat restrukturisasi
keuangan
9. Sistem Akuntansi di Inggris
Warisan Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Dua sumber utama standar
akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi.
Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
- Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
- Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah
- Prinsip konservatisme
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
- Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut berisi
aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya
historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris
termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian
yang diakui
5. Laporan Kebijakan akuntansi
6. Catatan atas Referensi dalam Laporan
Keuangan
7. Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik
metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan usaha.
Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat sehingga
hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen
perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005,
Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP.
Akuntansi di Amerika Serikat
diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga
tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi
keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan
keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan
dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secar umum.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya
dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama (laporan laba
rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil
operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi
dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu
selama lima atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi
bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat
hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh
anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang melebihi 50
persen dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun
operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan keuangan interim
(kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek
utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak
diaudit dan komentar manajemen secara singkat.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di
Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus
melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan
pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.
Setelah memahami beberapa sistem
akuntansi yang berlaku dibeberapa negara maju sperti yang telah dijelaskan
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan maupun perbedaan
diantaranya. Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah dan kebutuhan serta kondisi
dimana akuntansi itu tumbuh dan berkembang.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI DI NEGARA-NEGARA MAJU
Aturan dan sistem akuntansi di
negara - negara maju memiliki perbedaan dan juga persamaan sistem, di mana
dalam setiap standar yang di gunakan oleh negara tersebut memiliki kekurangan
dan kelebihan masing - masing dalam penerapan sistem akuntansi di negaranya.
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak
sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan
standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah
memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di
Inggris dan Amerika Serikat.
Christopher Nobes dan Robert
Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan
penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik
akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1. Sistem
hukum
Peraturan perusahaan, termasuk
dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh
sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti Perancis,
Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam
codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide
dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu
negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran
Inggris menganut sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu
jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum.
2. Pemilik dana
Berdasarkan sumber pendanaan,
perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah
perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari para pemegang saham di
pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan
sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di
negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders
namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal,
lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan
(audit) dan informasi yang tidak bias (fair information).
Sejauh mana sistem perpajakan
dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman,
pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di
banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk
Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan
komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah
depresiasi.
4. Kemantapan profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai
wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa
aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari
badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi
akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota
suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan
akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha,
industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman
dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan
tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai
keluaran yang dihasilkan.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya
historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan
beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negar dengan inflasi tinggi seringkali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam penghitungan
keuangan mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereke dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yangtidak biasanya tinggi, AS
dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
6. Teori akuntansi
Teori akuntansi sangat
mempengaruhi pelaksanaan praktik-praktik akuntansi seperti halnya yang terjadi
di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi mengatakan bahwa pengguna
laporan keuangan akan mendapatkan penilaian atas kinerja yang wajar dari sebuah
perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk menggunakan judgment untuk memilih
dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaan
replacement cost information. Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi
terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual framework.
7. Accidents of history Sistem dan praktik
akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang
bersangkutan.
Kejadian-kejadian tertentu
biasanya memberikan pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode
tertentu. Krisis ekonomi di Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan
standar akuntansi yang mengharuskan adanya pengungkapan (disclosure) data
keuangan. Untuk Indonesia, krisis nilai tukar di pertengahan tahun 1997
menyebabkan munculnya pernyataan atau interpretasi yang berkaitan dengan
penggunaan mata uang asing dalam pelaporan keuangan serta perlakuan atas
selisih kurs. Kolonialisasi juga menyebabkan negara yang diduduki dengan
sendirinya mengikuti sistem dan praktik akuntansi negara yang mendudukinya.
Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi
hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan
suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di Negara lain.
Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar Negara
serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan
suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar